keep Brotherhood And Strike

Laman

Selasa, 22 November 2011

Baramundi


IKAN BARAMUNDI ( KAKAP PUTIH ) (Lates Calcarifer).


Indonesia memiliki potensi sumber daya perairan yang cukup besar, termasuk jenis ikan Baramundi (Lates calcarifer). Ikan baramundi merupakan salah satu sumber daya perairan yang patut diperhitungkan karena jenis ikan ini mempunyai nilai ekonomi tinggi, baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri maupun ekspor. Ikan baramundi dapat dibudidaya pada tambak maupun kolam-kolam buatan di pantai. Kawasan pantai yang sesuai untuk budidaya atau habitat ikan baramundi adalah teluk, payau mangrove, danau dan muara sungai. Kelebihan budidaya ikan baramundi di tambak-tambak pantai adalah kapasitas budidaya lebih besar, kemampuan hidup lebih tinggi, mudah dilakukan dan makanan ikan terkontrol.

Ikan baramundi mempunyai toleransi yang cukup besar terhadap kadar garam dan termasuk jenis ikan katadromous yang terdapat di air tawar, sungai dan estuari serta berpijah di air laut (Anonimous1, 2007). Sifat-sifat inilah yang menyebabkan ikan baramundi dapat dibudidayakan di laut, tambak maupun air tawar. Bobot ikan baramundi dapat mencapai 60 kg dengan panjang hingga 180 cm, namun rata-rata bobot ikan yang umumnya ditangkap berkisar 5-6 kg/ekor dengan panjang kurang dari dari 100 cm.

Sebagian besar ikan baramundi pada awal pertumbuhannya berkelamin jantan, namun saat dewasa berubah menjadi betina, sehingga disebut hermaphrodit. Pada awal bulan purnama, ikan jantan bermigrasi ke muara sungai untuk menjumpai ikan betina yang menghasilkan kurang lebih 30-40 juta telur ikan (Anonimous3, 2007). Ikan baramundi beranjak dewasa saat berumur 3 - 4 tahun. Pada umur 5 - 8 tahun dengan panjang badan 85 - 100 cm, ikan baramundi Australia berubah menjadi betina hingga akhir hidupnya, sedangkan informasi perubahan jenis kelamin pada populasi ikan baramundi Asia sangat kurang namun ikan baramundi betina banyak dijumpai di Asia (Anonimous3, 2007). Saat ikan baramundi masih kecil berkelamin jantan, namun jumlah ikan betina meningkat seiring dengan meningkatnya panjang badan. Ikan dewasa tidak melindungi telur dan habitat air payau dibutuhkan untuk perkembangan ikan baramundi (Anonymous2, 2007). Aktifitas bertelur biasanya berkaitan dengan gelombang dimana gelombang dapat membantu memindahkan telur-telur dan larva ikan ke daerah payau (estuari).

Ikan baramundi hidup pada habitat perairan dengan suhu hangat, sehingga banyak dijumpai pada perairan wilayah tropis, termasuk Australia Utara dan Lautan Pasific (McGrouther, 2007). Distribusi ikan baramundi terutama pada Lautan Pasific Barat-Indonesia, sepanjang teluk Persia-China, Taiwan, wilayah selatan Jepang, selatan Papua dan Papua New Guinea serta Australia Utara (Larson, 2007). Ikan baramundi berpindah antara habitat air tawar dan air laut pada berbagai tahap dalam siklus hidupnya. Ikan baramundi terdapat pada habitat estuari dan perairan pantai selama musim reproduksi. Ikan baramundi besar terdapat pada perairan yang lebih bergelomobang dengan makanan utamanya udang besar (jenis-jenis crustacean), moluska dan ikan-ikan kecil dari habitat perairan dangkal, sehingga ikan ini dapat pula dijumpai pada perairan dengan kedalaman 40 m (McGrouther, 2007).
 
(Gambar : Beberapa macan jenis baramundi)

Musim bertelur (spawning) ikan baramundi bervariasi antar spesies. Di wilayah Utara Australia, ikan baramundi bertelur pada bulan Maret dan September, dimana spawning bervariasi sesuai dengan ketinggian tempat. Hal ini diduga karena responnya terhadap berbagai variasi suhu air. Di Thailand, spawning ikan baramundi berkaitan dengan musim bulan purnama (Agustus-Oktober).

Pada beberapa daerah di Indonesia ikan kakap putih dikenal dengan beberapa
nama seperti: pelak, petakan, cabek, cabik (Jawa Tengah dan Jawa Timur),
dubit tekong (Madura), talungtar, pica-pica, kaca-kaca (Sulawesi).

Ikan kakap putih termasuk dalam famili Centroponidae, secara lengkap
taksonominya adalah sbb:

Phillum : Chordata
Sub phillum : Vertebrata
Klas : Pisces
Subclas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Famili : Centroponidae
Genus : Lates


Species : Lates calcarifer (Block)
Ciri-ciri morfologis antara lain adalah:

a. Badan memanjang, gepeng dan batang sirip ekor lebar.
b. Pada waktu masih burayak (umur 1 ~ 3 bulan) warnanya gelap dan setelah
menjadi gelondongan (umur 3 ~ 5 bulan) warnanya terang dengan bagian
punggung berwarna coklat kebiru-biruan yang selanjutnya berubah menjadi
keabu-abuan dengan sirip berwarna abu-abu gelap.
c. Mata berwarna merah cemerlang.
d. Mulut lebar, sedikit serong dengan geligi halus.
e. Bagian atas penutup insang terdapat lubang kuping bergerigi.
f. Sirip punggung berjari-jari keras 3 dan lemah 7 ~ 8. Sedangkan bentuk sirip
ekor bulat.

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto Saya
Komunitas mancing ini tersebar di seluruh indonesia yang tergabung di Mancing Mania Group ( MMG ) yang berasal dari Facebook.

Sahabat Setia MMG

Total Pengunjung

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Coupons